Pemerintah Ngotot Ekspor Beras Meski Mentan Akui Ada Overstock 2 Juta Ton, Pengamat: Ada Cuan Besar Tampaknya

  • Bagikan
Mentan Syahrul Yasin Limpo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, mengomentari ekspor beras yang dilakukan pemerintah baru-baru ini.

"Kelebihan cadangan beras dua juta ton tapi Menteri Pertanian (Mentan) dianggap tidak ada," ujar Gigin dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Oleh karena itu, Pemerintah melakukan impor ratusan ribu ton beras.

"Mentan dianggap tidak ada sehingga pemerintah tetap mengimpor ratusan ribu ton beras. Ada cuan besar tampaknya," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan sampai saat ini ketersediaan beras di Indonesia masih cukup.

Mantan Gubernur Sulsel dua periode itu menambahkan, sampai Juli masih ada panen yang diperkirakan akan menyentuh kapasitas 800 ribu per hektare. Dia menjamin stok beras masih berada di sekitar 2 jutaan ton.

Berbanding terbalik dengan pernyataan Mentan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, RI butuh menyelesaikan rencana impor beras sebanyak 1,5 juta ton sampai akhir tahun ini.

Dia menjabarkan, hingga saat ini, pihaknya telah meralisasikan importasi 292.127 ton beras, atau sekitar 90 persen dari kuota penugasan impor beras tahap 2.

Sedangkan, Budi mengatakan untuk tahap pertama telah diselesaikan sepenuhnya.

Seperti diketahui, pemerintah memang telah mengumumkan rencana impor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. Yang realisasinya akan dilaksanakan oleh Bulog.

Kabarnya, pemberian kuota dan izin impor akan diberikan bertahap sesuai perkembangan produksi beras di dalam negeri.

(Muhsin/fajar)

  • Bagikan