FAJAR.CO.ID, MAROS -- Tim verifikasi Kabupaten/kota sehat tingkat nasional mulai melakukan penilaian di 17 titik lokasi di Kabupaten Maros, Jumat, 15 September.
Mereka diterima dan didampingi Bupati Maros, AS Chaidir Syam, Sekda Maros, Andi Davied Syamsuddin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Maros, Ulfiah Nur Yusuf, dan pihak terkait lainnya.
Ketua Tim Verifikasi, Hadrian Marta mengatakan ada sembilan tatanan yang harus dipenuhi untuk meraih predikat swasti saba wistara atau predikat tertinggi sebuah kota sehat.
Dia menjelaskan kalau sembilan tatanan tersebut yakni masyarakat sehat mandiri, pemukiman dan fasilitas umum, pasar, pendidikan, pariwisata, transfortasi dan lalu lintas jalan, tatanan perindustrian dan perkotaan, perlindungan sosial dan pencegahan penanggulangan bencana.
"Jadi ada sembilan tatanan yang harus diselenggarakan oleh daerah, kemudian ada indikator disetiap tatanan tersebut. Misalnya masyarakat sehat mandiri seperti penyakit hipertensi dan stunting, kemudian terkait pendidikan meliputi KTR dan UKS,"ungkapnya.
Penilaian kabupaten sehat ini kata dia bersifat nomenklatur.
"Bukan berarti hanya bagian dari orang-orang kesehatan, namun multisektor yang meliputi sekitar 22 sektor yang terlibat dalam kota sehat ini," jelasnya.
Dia mengatakan kalau penghargaan ini dilakukan tiap dua tahun sekali.
"Penghargaan dilakukan dua tahun sekali, jadi tiap tahun ganjil, jadi tahun genapnya itu daerah melakukan pembinaan, jadi kita menilai capaian dari tatanan dua tahun terakhir," sebutnya.
