“Beberapa tahun yang lalu ibu juga terkena penyakit stroke sehingga harus dirawat di rumah sakit dan harus melakukan control rutin. Di tahun 2018 ibu harus menjalani tindakan operasi penggantian batok kepala. Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Namun di tahun 2021 ibu harus kembali menjalani operasi, yakni operasi pengangkatan batok kepala dikarenakan terjadi infeksi. Operasi kedua ibu saat itu dilakukan di Rumah Sakit Primaya dan Alhamdulillah semuanya lancar. Sekarang ibu sudah bias beraktifitas normal kembali,” ceritanya.
Eka mengungkapkan bahwa apabila saat itu operasi ibunya tidak ditanggungoleh BPJS Kesehatan, maka ia sudah tidak tahu lagi langkah apa yang harus diambil. Ketika itu Eka cukup kaget dengan biaya yang harus dikeluarkan. Sekitar 30 juta uang yang harus dibayarkan untuk melakukan tindakan operasi. Belum termasuk biaya perawatan dan pemulihan.
“Saat itu jujur saya sempat khawatir kalau-kalau biaya operasi ibu tidak bias ditanggung. Khawatir apabila gaji dan tabungan tidak cukup membiayai operasi ibu. Namun itu hanya menjadi ketakutan saya saja. Karena Alhamdulillah seluruh biaya mulai dari biaya kontrol, perawatan, operasi, sampai pada biaya pemulihan seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Selain ayah dan ibunya, Eka sendiri juga sudah pernah merasakan pelayanan kesehatan dari Program JKN. Ia mengaku sering ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Klinik Azka Nadhifah apabila mengalami sakit kepala ataupun sakit gigi. Eka juga pernah menjalani operasi bedah mulut di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso saat giginya diharuskan untuk dicabut.