Operator Sekolah di Sinjai Barat Sebut HPnya Digunakan Kirim Pesan Soal Fee 40 Persen Tanpa Sepengetahuannya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Mansyur, operator sekolah di SD 76 angkat bicara terkait isu fee 40 persen yang diberikan oleh Erlangga dan dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah. Dia mengakui bahwa handphonenya digunakan untuk mengirim pesan tersebut tanpa sepengetahuannya.

Rumor ini mulai menyeruak sejak beberapa hari terakhir. Bahkan beredar tangkapan layar antara Mansyur dengan penyedia buku Intan Pariwara. Dalam isi pesan tersebut, pihak Intan Pariwara meminta agar pihak sekolah tetap memesan buku kepadanya.

Namun, permintaan itu tidak dipenuhi karena telah menjalin kerja sama dengan penerbit Erlangga, bahkan disebutkan telah memberikan fee 40 persen yang dikumpul oleh Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah yang akan dibawa ke luar daerah.

FAJAR.CO.ID mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi Mansyur. Dalam penjelasannya, dia mengaku tak tahu adanya pesan Whatsapp yang dikirimkan kepada Ari, pihak Intan Pariwara. Dia curiga, pesan ini justru ditulis sendiri oleh Ari.

Kecurigaan itu muncul karena Mansyur pernah memesankan buku SD 182 Sinjai Barat ke Intan Pariwara. Namun, pesanan tersebut dibatalkan sehingga Ari meminjam Hp milik Mansyur untuk menyampaikan ke bosnya atas pembatalan itu.

"Dia pinjam HP saya karena Hp nya lowbat, katanya mau hubungi bosnya karena sudah terlanjur dikirim bukunya, kejadian ini sekitar bulan Mei lalu," ungkapnya.

Dia pun curiga pesan tersebut dibuat sendiri oleh Ari melalui Hp milik Mansyur lalu dikirimkan ke Hp pribadinya. "Yang jelas bukan saya yang mengetik, saya tidak pernah menulis pesan se-formal itu, setelah dia gunakan Hp Ku dulu saya juga tidak perhatikan karena sudah saya anggap saudara dan tidak menyangka diperlakukan seperti ini," jelasnya.

  • Bagikan