Dari hal ini, kita bisa melihat bahwa memang kebijakan Umar bin Abdu Aziz saat itu membuktikan banyak sekali hikmah dari berbagi dan zakat bahwa zakat bukan saja memberantas kemiskinan, namun juga mampu mengangkat roda perekonomian masyarakat dalam tataran yang lebih tinggi, luarbiasa. Kegemilangan ekonomi Islam di masa Umar bin Abdul Aziz tentu bukan suatu hal yang utopis yang bisa kita raih di masa kini. Tentunya dibutuhkan sistem dan pemimpin yang amanah, gerakan dakwah yang terorganisir, serta kesadaran umat Islam.
Di masa kini, tentunya dengan berbagi dapat memberikan banyak sekali manfaat khususnya dalam memberantas kemiskinan. Masih ada banyak sekali orang-orang miskin dan kelaparan di negeri ini yang harus dibantu. Begitupun dengan orang-orang lainnya di berbagai belahan dunia. Juga agar harta kita berkah dan lebih bermanfaat baik di dunia dan akhirat. InsyaAllah.
Jangan sampai enggan berbagi sampai melupakan lingkungan sekitar seperti kasus ini, Empat orang yang masih satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Jakarta Barat, ditemukan mati dalam kondisi sudah mengering. Diduga kuat kematian empat orang ini akibat kelaparan karena tak makan dalam kurun waktu tiga pekan. Satu keluarga di Jakarta mati kelaparan, tetangga cium bau busuk dikira bangkai tikus (jateng.tribunnews.com, 11 Nov 2022).
Sama seperti kasus tragis menimpa ibu dan anaknya, seorang penyandang disabilitas di Kediri, Jawa Timur. Keduanya ditemukan meninggal dalam waktu berdekatan di rumahnya Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren kota setempat. Mereka adalah Sri Utami (66) dan anaknya bernama Arief Budiman (45), yang mengalami cacat fisik dan mental bawaan lahir. Keduanya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di dalam rumahnya. Sri Utami ditemukan sudah kaku di lantai kamar, sementara Arif Budiman didapati lemas dan kritis, pada Rabu (20/09/ 2023) siang. Beberapa saat pascaditemukan warga, Arif menghembuskan nafas terakhir diduga akibat kelaparan sebab selama tiga hari pria malang ini tak makan apapun. Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyebut, sebelum meninggal, Sri Utami mengalami sakit. Sehingga anaknya tidak mendapatkan asupan makanan. Sebab selama ini, Arif tinggal sendirian dengan ibunya. Dengan kondisi Bu Utami yang memiliki riwayat beberapa penyakit menurut Kepala Puskesmas Pesantren 2 kemungkinan Bu Utami meninggal mendadak setelah sakit. Meninggalnya Bu Utami membuat putranya tidak mendapat asupan makanan selama beberapa hari. Sehingga akhirnya menyusul meninggal. Sementara, data kepolisian menyebutkan saat ditemukan, Sri Utami diduga sudah meninggal sejak tiga hari lalu. (KBRnusantara, 21 Sep 2023).