Suardi menuturkan, niatnya mencalonkan diri sebagai salah satu kandidat legislatif adalah untuk berkontribusi lebih di daerahnya. Berdasarkan pengamatannya, dari sekian banyak legislatif di Dapil I, suara terbanyak selalu didominasi oleh orang-orang yang beralamat di wilayah kota.
"Kondisi Dapil Bantaeng-Eremmerasa, hampir setiap perhelatan Pileg, delapan hingga sembilan kursi selalu didominasi oleh orang dari kota, sehingga percepatan pembangunan di desa-desa berjalan lambat, khususnya di dua kecamatan ini," ungkapnya.
Pakai Tagline #Anaktatommo
Salah satu hal unik dari Suardi adalah penggunaan tagline dalam menarik perhatian banyak orang. Diksi #Anaktatommo ini diidentifikasi dapat membangkitkan solidaritas warga kampung dalam memberikan dukungannya.
Buktinya, ia yang baru saja memulai karir politiknya pada Pemilu 2024 namun berhasil merebut satu kursi legislatif.
Selama masa kampanye, Suardi dan timnya menggunakan tagline itu, baik di sosial media maupun pada baliho yang dipasang di tepi-tepi jalan. Lalu, apa arti anakta tommo?.
Secara historis, para kandidat yang terpilih menjadi legislatif di dapil I pada pemilu sebelumnya didominasi oleh orang-orang yang bermukim di kota. Karena itu, Suardi menampakkan diri sebagai putra terbaik dari kecamatan Bantaeng mewakili suara dan aspirasi penduduk di dataran tinggi.
Anakta tommo secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai 'cukup anak ini saja'. Dalam urusan politik, artinya masyarakat diharapkan memilih Suardi sebagai kontestan layaknya anak sendiri.