Haryono menceritakan bahwa ia dan keluarganya juga sering menggunakan fasilitas kesehatan dari Program JKN untuk berobat, khususnya untuk penyakit jantung yang saat ini diidapnya. Ia secara rutin melakukan kontrol dan mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) untuk penyakitnya itu, dimana dalam program tersebut, pasien dipantau secara berkala dan diberikan edukasi Kesehatan di Klinik Fauziah.
“Saya juga mudah mendapatkan obat rujuk balik setiap bulan melalui klinik penunjukan JKN. Pelayanan yang saya dapatkan tentunya sangat memuaskan, tidak ada perbedaan antara pasien umum maupun pasien peserta JKN dan kami dilayani dengan baik,” ucap haryono.
Haryono menjelaskan bahwa kebutuhan layanan kesehatan yang tidak mengganggu aktifitas lainnya, menjadi dasar pilihannya menggunakan aplikasi Mobile JKN. Karena ia cukup mengakses fitur layanan yang dibutuhkannya melalui ponsel miliknya.
“Bagi saya, aplikasi ini lebih mewakili keperluan kontrol dan berobat secara mudah. Termasuk keberagaman fitur-fiturnya, mulai dari kartu peserta digital yang memudahkan kita apabila datang ke faskes lupa tidak membawa kartu fisik, kemudian perubahan faskes apabila kita ingin pindah faskes, lalu informasi ketersediaan ranjang rumah sakit maupun lokasi faskes yang ada disekitar kita,” jelas haryono.
Selama menjadi pengguna Mobile JKN, haryono mengaku sangat puas dan terbantu atas kehadiran aplikasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan ini. Terlebih lagi saat ini Mobile JKN telah menyediakan fitur pendaftaran online ke faskes maupun rumah sakit, hal ini membuat prosesnya menjadi lebih mudah tanpa harus ribet mengantre.