"Itu karena transaksi di Agen BRILink tidak antre. Dekat dari rumah atau kos mahasiswa dan pelayanan pun cepat," ujarnya.
Sekitar setahun lalu, Andi Warni menambah kios pelayanan BRILink-nya. "Di Samata sendiri sudah ada 3 kios dan 1 kios di Talasalapang dekat dari kampus Unismuh. Jumlah karyawan yang kami pekerjakan ada 7 orang," ungkapnya.
Kios utamanya yang terletak di depan gerbang kampus UIN Alauddin adalah yang paling banyak didatangi, sekitar 200-an nasabah. "Kalau yang lain ada 100 lebih transaksi dan ada juga sekitar 20 sampai 30 transaksi," urai Andi Warni.
Seorang pria muda kemudian datang mendekat. Pemuda itu bernama Sesar. Dia mengaku ingin melakukan setor tunai.
"Iya, setor tunai. Kalau setor di sini lebih cepat selesai dan dekatji juga," kata Sesar, usai menyelesaikan transaksinya. Pria yang berstatus mahasiswa itu kemudian menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan kami.
Lokasi kios Warni yang cukup strategis dan ramai membuat omzet usahanya terus bertambah. Dia bahkan bisa membeli rumah pribadi, mobil, motor, dan daftar naik tanah suci.
"Saya baru mau lagi penambahan kios, cuma masih sedang traning karyawan," ujar perempuan yang kini berdomisili di Jl Muh Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. (*)