Masa-masa reformasi mencatat kader-kader yang berjibaku melawan otoritarianisme dan menempatkan hati nurani rakyat sebagai inti perjuanganya. Maka tidak salah bila Jendral Soedirman menyebut HmI sebagai (harapan masyarakat indonesia).
Serangkaian histori perjuangan tersebut tidak menyurutkan langkah HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam yang menjadi basis gerakan perjuangan, ruang kaderisasi, laboratorium demokrasi, penguat konstituen Islam serta perumusan ide dan gagasan keagamaan.
HMI kokoh sebagai sebuah organisasi, bertransformasi menjadi kekuatan kelas menengah muslim yang berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, Terutama dalam dunia pendidikan terlebih lagi sosial kedaerahan.
HMI Menjemput Bonus Demografi
Kata syukur patut kita ucapkan bersama dikarenakan Negara indonesia tercinta ini telah mendapatkan kesempatan untuk merasakan fenomena yang di sebut sebagai bonus demografi pada tahun-tahun yang akan datang.
Bonus demografi sebagai bagian dari tahapan transisi demografi merupakan jendela peluang bagi suatu negara untuk memajukan pembangunan ekonomi dan sosialnya. Pada tahap awal transisi demografi, suatu wilayah akan berada pada kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggih dengan struktur umur yang relatif sama.
Berjalanya pembangunan dengan adanya perbaikan kesehatan, sanitasi, akses terhadap pendidikan yang lebih baik, dan dilakukanya penanganan tingkat kelahiran mengakibatkan tingkat kelahiran mulai turun dengan tingkat kematian tetap rendah.
Hal ini menyebabkan presentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan presentase penduduk usia nonproduktif dan menjadi fase awal dari bonus demografi.