Marak Penipuan di Medsos, Danamon Imbau Nasabah Verifikasi Informasi

  • Bagikan

Andreas menambahkan bahwa penipu biasanya mengarahkan calon korban untuk mengklik tautan mencurigakan, meminta informasi sensitif dengan dalih prosedur klaim hadiah, dan bahkan menuntut transfer dana untuk biaya administrasi atau pajak hadiah yang seolah-olah diperlukan.

Studi nasional berjudul "Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Media, dan Rekomendasi" yang diterbitkan oleh Center for Digital Society FISIPOL UGM tahun 2022 mengungkap fakta bahwa 91,2% responden pernah terpapar upaya penipuan hadiah atau bantuan keuangan, menjadikannya modus yang paling umum terjadi di masyarakat.

Penipuan undian berhadiah palsu seringkali berpura-pura menjadi program undian dari perusahaan ternama, dan menjanjikan hadiah menggiurkan seperti kendaraan atau uang tunai dalam jumlah besar. Di sisi lain, akun layanan pelanggan palsu dibuat untuk mengintervensi dan menanggapi keluhan nasabah yang seharusnya ditujukan ke akun resmi perusahaan.

Tanpa disadari, dan karena informasi hadiah palsu yang diberikan juga sangat menggiurkan, seringkali Nasabah lupa melakukan verifikasi informasi tersebut untuk memastikan keasliannya, sehingga dapat menyebabkan kemalangan terkena modus penipuan.

"Kami mengimbau nasabah untuk selalu waspada saat berinteraksi di media sosial, dan Jangan Kasih Celah penipuan yang meminta informasi pribadi atau rahasia kepada pihak yang tidak terverifikasi. Selalu lakukan verifikasi berlapis sebelum melakukan transaksi keuangan apapun untuk tutup celah bagi penipuan. Ingat untuk #JanganKasihCelah segala jenis penipuan: Tutup celahnya, tutup peluangnya!" tegas Andreas.

  • Bagikan