Perpustakaan dan Integritas: Sebuah Renungan

  • Bagikan

Oleh : Adekamwa
Humas Puslatbang KMP LAN Makassar

FAJAR.CO.ID - “Universitas sejatinya adalah sekumpulan bangunan yang saling berdekatan, semua berpusat di sekitar sebuah perpustakaan.” - Shelby Foote

Di dalam perpustakaan sebuah kampus di bilangan jalan Andi Pettarani Makassar, buku-buku tersusun rapi, masing-masing dengan judul yang menggugah rasa ingin tahu. Penulis duduk di pojok belakang, tempat yang nyaman meski karpet coklatnya sudah tampak kusam. 

Pojok itu memberi ketenangan di tengah keramaian, namun ketenangan itu seketika terganggu saat seorang teman lama mendekat dan duduk di sebelah penulis. “Kamu sering di sini?” tanya teman tersebut dengan suara hangat. Penulis tersenyum dan menjawab, “Sesekali, saya merasa lebih tenang di sini.” 

Percakapan singkat itu mengingatkan penulis pada kenangan masa lalu. Meskipun perpustakaan sering dianggap sebagai tempat untuk belajar dan merenung, kenyamanan yang tampaknya ada bisa dengan cepat terguncang. Itulah yang terjadi saat kabar mengejutkan datang dari Kampus II UIN Alauddin Makassar pada Sabtu, 14 Desember 2024, sebuah kasus kriminal besar mengguncang dunia kampus. 

Kepala Perpustakaan kampus tersebut terlibat dalam sindikat pemalsuan uang yang tidak hanya merusak reputasi kampus, tetapi juga mengancam rasa aman mahasiswa yang selama ini merasa dilindungi di lingkungan kampus. 

Kasus ini menyoroti betapa mudahnya penyalahgunaan wewenang di dalam institusi yang seharusnya menjadi tempat untuk membentuk karakter dan moralitas.

  • Bagikan