FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Banjir di Kota Makassar sudah menjadi masalah klasik. Daerah resapan yang minim membuat banjir tak kunjung teratasi.
Semestinya ada langkah kongkret untuk menuntaskan banjir yang terjadi di kota ini. Sayangnya, langkah tersebut masih terkesan pasif. Belum betul-betul diseriusi.
Daerah-daerah yang seharusnya dimanfaatkan untuk menjadi daerah resapan masih belum tersentuh dengan baik. Salah satunya, di kawasan Danau Balang Tonjong, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.
Dahulu, Balang Tonjong cukup efektif sebagai daerah tangkapan air maupun reservoir alami. Di sini juga difungsikan sebagai penampung air sekaligus pengendali banjir.
Sejak 2012 lalu, danau tersebut sudah direncanakan untuk dibenahi. Pemkot Makassar ingin fungsi Balang Tonjong kembali normal. Sekaligus dibanguni Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai ikon kota. Namun hingga kini belum juga terealisasi.
Pantaun FAJAR, Senin, 4 Januari, kondisi Balang Tonjong kini semakin tak terawat. Permukaannya nyaris dipenuhi enceng gondok dan hamparan ilalang. Tak seperti danau lagi.
Meski begitu, warga sekitar masih beraktivitas seperti sediakala. Mereka memanfaatkan beberapa permukaan untuk menjaring, beternak ikan keramba, atau memancing ikan.
Salah seorang warga yang ditemui di lokasi, Muhammadong melihat banyak perubahan di Balang Tonjong. Sejak dua tahun lalu, kondisinya kian tak terurus. Padahal dahulu cukup ramai dikunjungi warga.
"Dahulu banyak yang memancing di sini, tetapi waktu itu belum tertutupi semua permukaannya. Jadi orang bisa naik rakit ke tengah danau untuk memancing," kisahnya.