Oleh: Desy Selviana
Tongkonan (rumah adat Toraja) adalah salah satu anjungan yang terdapat di wilayah Taman Mini Indonesia Indah. Pengunjung anjungan Sulawesi Selatan, di sambut dengan suatu pemandangan di mana ada orang-orang sedang berburu rusa, yang mengingatkan kepada putra Sulawesi Selatan dalam ketangkasan berkuda dan berburu.
PASSURA atau Ukiran Toraja lahir karena pergaulan hidup manusia Toraja dan kaitannya dengan alam lingkungannya, sehingga merupakan simbol atau lambang suatu peristiwa atau kejadian kehidupan manusia.
Menurut sejarah passura pada mulanya dikenal empat bentuk gambar dan simbol sebagai lambang empat masalah pokok yang dihadapi manusia dalam kehidupannya, oleh karenanya diabadikan di tempat kediaman atau rumah tongkonan supaya selalu menjadi perhatian dan ingatan bagi setiap anggota masyarakat. Keempat gambar atau lambang itu kemudian dikenal dengan sebutan GARONTO' PASSURA masing-masing:
- PASSURA' PA' BARRE ALLO, yaitu ukiran yang bentuknya seperti Matahari.
- PASSURA' PA' MANUK LONDONG, yaitu ukiran yang berbentuk Ayam Jantan.
- PASSURA' PA' TEDONG atau PA' TIKKE' yang bentuknya kepala Kerbau
- PASSURA' PA' SUSUK yang melambangkan hubungan manusia dengan Tuhannya.
Karena passura ini mendukung suatu simbol kebangsawanan dalam masyarakat, maka adat istiadat telah menetapkan suatu pengaturan penggunaan ukiran ini dalam masyarakat:
"Kepada segala golongan bawah tidak boleh memakai ukiran pada rumahnya, baik dalam pesta kematian maupun dalam pesta kenduri".
Hingga saat ini masih ditaati oleh masyarakat Toraja. Ukiran-ukiran ini bukan hanya semata-mata merupakan hiasan rumah saja tetapi mempunyai nama dan arti simbol yang dalam, dan passura tersebut tidak selamanya dapat diartikan oleh mereka yang melihatnya.
Tongkonan pada umumnya menghadap ke utara, atapnya berbentuk perahu wangka, dan memiliki passura dengan arti tertentu. Perkembangan passura mencapai 150 macam. Dengan warna yang khas, yaitu merah, putih, kuning dan hitam. Berikut 14 passura yang terdapat di Taman Mini Indonesia: