FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar tengah mempersiapkan pembelajaran campuran atau blended learning.
Plt Kepala Disdik Makassar, Andi Irwan Bangsawan mengatakan hal ini bisa diterapkan jika nanti sekolah tatap muka kembali dibolehkan.
"Jadi, blended learning ini diterapkan nanti kalau tatap muka diperbolehkan. Jadi, ini kan tatap muka pembelajaran daring tetap jalan sekarang dari Januari sampai 1 April 2021," katanya, Senin (1/2/2021).
Adapun juknisnya, kata Irwan, harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah siswa di kelas tidak melebih 50 persen. Tempat cuci tangan harus tersedia. Tak hanya itu, ketersediaan orang tua melepas anaknya belajar di sekolah menjadi pertimbangan. Sehingga akan ada anak yang sekolah dan belajar di rumah.
"Jadi begini, tatap muka misalnya satu kelas itu ada 36 orang jumlah yang mau di (ajar) itu 50% saja. kemudian ada juga orang tua, yang barang kali tentunya belum mengizinkan misalnya anaknya dikirim belajar. Itu akan mengikuti belajar di rumah atau daring," paparnya.
Selain itu, jadwal sekolah tiap kelas juga akan dibatasi. Jika sebelumnya siswa diwajibkan bersekolah selama lima hari, maka blended learning ini hanya dua hari saja dalam seminggu tiap kelasnya.
"Jadi, sebelumnya dalam seminggu itu 5 hari belajar, ini tidak. Hanya 2 hari saja dalam seminggu tiap kelas," jelas Kadisnaker Makassar itu.
Kendati, sebelum diterapkan lanjut Irwan, pihaknya harus melihat kondisi perkembangan Covid-19 di bulan April mendatang. Apakah mengalami penurunan atau justru terus meningkat.