"Jadi di satu sisi kita selaku pengguna jasa membayar atas jasa yang kita bayarkan dan ada jaminan ketika ada kendaraan hilang dia harus," ujarnya.
Hasanuddin Leo memandang hal tersebut sebagai langkah untuk memberi keuntungan bagi masing-masing pihak. Perusahaan untung dan pengguna jasa terlayani dengan baik.
"Kalau kondisinya seperti itu orang yang melakukan parkir tidak was-was meninggalkan kendaraannya. Jadi ada ekstra pelayanan. Silakan anda mau memungut dengan sistem selama masyarakat mendapat pelayanan dan juga mendapat garansi ketika kendaraannya hilang dan rusak," ujarnya.
Pelayanan model tersebut dapat diterapkan dengan melakukan kerjasama dengan pihak asuransi.
"Jadi sisa protapnya saja apa yang menjadi tanda bahwa itu kendaraan saya. Saya kira ada resi atau semacamnya yang menjadi pegangan pengguna jasa bahwa saya memang masuk di lokasi ini dan kendaraan saya tidak ada saat ini," tandasnya. (Zaki/fajar)
