FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA --- Kakao adalah salah satu komoditas unggulan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Luwu Utara, yang merupakan sumber penghidupan bagi jutaan penduduk Indonesia. Secara nasional, kakao memberikan kontribusi yang sangat besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan potensi sumberdaya alam memadai untuk budidaya kakao dan prospek pengembangannya yang cerah, masih ada berbagai tantangan yang dihadapi yang perlu dicarikan solusi agar kakao bisa memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Luwu Utara.
Nah, di awal Tahun 2022, tepatnya Selasa 4 Januari 2022, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Luwu Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kakao di Kantor Bappelitbangda. FGD digelar dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
FGD yang dilaksanakan secara daring dan luring ini dipimpin Kepala Bappelitbangda Alauddin Sukri, dan diikuti Kepala Dinas Pertanian Rusydi Rasyid, Kepala KPH Rongkong dan KPH Kalaena, Perwakilan DLH dan DP2UKM serta mitra dari SFITAL, ICRAF, PT. Mars dan Rainforest Alliance.
“FGD membahas tentang peluang dan tantangan hulu-hilir pengembangan budidaya kakao sampai ke pemasarannya sebagai tindak lanjut dari Penyusunan Peta Jalan Kakao Berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara,” kata Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri.
Alauddin mengatakan, untuk mewujudkan Kakao Lestari di Kabupaten Luwu Utara, maka keterlibatan semua stakeholder menjadi sangat penting untuk mengakomodir salah satu Major Project 5 BISA tersebut ke dalam RPJMD Luwu Utara.