Antisipasi ‘Lost Generation’, Imunisasi Anak Sekolah Terus Dikebut

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA --- Pandemi COVID-19 telah banyak merubah wajah pendidikan di Indonesia. Pembelajaran tatap muka (luring) berganti menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Meski memiliki kekurangan, pembelajaran daring di tengah pandemi menjadi prioritas karena menjaga anak sekolah tetap sehat menjadi pilihan pertama dan utama.

Kini, dengan adanya vaksin COVID-19 bagi semua kalangan, ibarat angin segar yang bisa membawa Indonesia keluar dari pandemi COVID-19. Saat ini pemerintah terus menggenjot capaian vaksinasi COVID-19 dengan target di atas 70%, termasuk imunisasi bagi siswa SD usia 6-11 tahun yang menjadi syarat mutlak kembali pada pembelajaran luring.

Di Kabupaten Luwu Utara, pelaksanaan Imunisasi Siswa Merdeka Belajar sudah mulai dilakukan dengan menyasar siswa SD usia 6-11 tahun di seluruh sekolah. Pelaksanaan Imunisasi Siswa Merdeka Belajar diharap mampu mengakselerasi capaian vaksinasi, terkhusus pada tingkat sekolah dasar, sehingga pembelajaran tatap muka 100% dapat kembali dilakukan.

“Percepatan imunisasi terhadap anak merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya apa yang disebut Lost Generation,” kata Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat me-launching kegiatan Imunisasi Siswa Merdeka Belajar Tingkat Kabupaten Luwu Utara yang dipusatkan di UPT SD Negeri 099, Masamba, Kamis (13/1/2022).

Indah mengatakan, kegiatan imunisasi bagi anak adalah kegiatan yang sangat penting bagi generasi penerus bangsa. “Pandemi COVID-19 jika tidak diantisipasi dengan baik, maka akan memicu potensi terjadinya lost generation, dalam konteks putusnya generasi mumpuni yang diakibatkan oleh adanya penerapan pembelajaran daring,” jelas Indah.

  • Bagikan