Tulisan ini memang bukan untuk menawarkan solusi. Saya hanya ingin menyampaikan pesan bahwa jika guru, orang tua, pemerintah, dan masyarakat abai terhadap disrupsi pendidikan ini, maka lingkaran spiral kekerasan tak berkesudahan akan terus terjadi. Kemarin siswa, hari ini guru, mungkin besok orang tua, dan seterusnya. Bukan begitu? (*)