Insentif Guru Honorer PAUD Terancam Dibayarkan di Anggaran Perubahan

  • Bagikan
ILUSTRASI. (int)

FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Intensif tenaga guru honorer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Wajo perlu diperhatikan. Khususnya yang bertugas di kelurahan.

Camat Sabbangparu, Andi Wana mengatakan, tengah mencari solusi atas pembayaran intensif atau gaji guru honorer PAUD yang berada di kelurahan.

Kata dia, khususnya di Sabbangparu ada sebanyak 41 guru honorer PAUD. 17 diantaranya bertugas di wilayah kelurahan.

"Berbeda yang di desa. Intensif mereka dibayarkan melalui Dana Desa (DD). Untuk di kelurahan kemungkinan kita upayakan di talangi dulu melalui koperasi," ujarnya, Kamis, 10 Maret.

Hanya saja, lanjut Andi Wana. Langkah penalangan tersebut akan dilaksanakan, bila sudah dipastikan alokasi anggarannya tercover di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.

"Kami berharap persoalan PAUD di kelurahan menjadi fokus diselesaikan," harapnya.

Menurutnya, ada tiga poin dasar harus diperhatikan. Yakni, pendidikan, kesehatan dan pendapatan masyarakat. Khususnya di pendidikan dari semua jenjang PAUD adalah sangat vital.

"Karena di PAUD ini masa keemasan untuk membentuk generasi bangsa. Namun semua dapat berdampak bilamana intensif mereka tidak dibayarkan," nilainya.

Ia pun berharap. Guru honorer PAUD mendapat perhatian legislator DPRD Wajo dan alokasi anggaran pada APBD Perubahan mendatang.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wajo, Muhammad Yahya menyampaikan, jumlah sekolah PAUD di Wajo cukup banyak. Ada 375 unit.

"Jumlah honor penerima intensif di desa sebanyak 616 orang dan kelurahan 251 orang," bebernya.

  • Bagikan