Pada sisi visual, tergabung dalam rentetan fitur AI Picture Pro, kecerdasan buatan dalam prosesor ini memberi perhatian lebih dalam detail tiap gambar tertayang. Bila pada generasi sebelumnya lebih menekankan perhatian pada bagian wajah dan keseluruhan tubuh objek dalam tayangan, peningkatan kemampuan ini membuatnya juga memberi perhatian detail pada efek dari gambar di sekitar objek seperti gambar latar. “Hasilnya, gambar tertayang dalam nuansa menyerupai tiga dimensi,” ujar Hoony Bae lagi.
Tak cuma itu, kerja prosesor pintar ini membuat TV OLED evo LG terbaru memiliki fitur Dynamic Tone-mapping Pro Algorithm. Hal ini membuatnya mampu memproses 5,000 titik area pada layar secara individual untuk melakukan peningkatan detail reproduksi gambar.
Sementara dari kemampuan memperdengarkan suara, α9 Gen 5 intelligent processor pun tak kalah digdaya. Dengan fitur AI Sound Pro, pelantang suara terintegrasi pada TV mampu melakukan penyesuaian pintar yang membuat TV dapat memperdengarkan suara dalam nuansa 7.1.2 surround.
Melengkapi seluruh digdayanya kemampuan seri OLED TV terbarunya ini, LG juga berkolaborasi dengan teknologi Dolby Vision IQ. Sebagai teknologi inovatif terkini Dolby, keberadaannya memberikan gambar lebih hidup dengan dimensi kedalaman dan tekstur lebih baik.
Mendampingi kedua seri OLED evo ini, LG juga memperkenalkan OLED TV dalam bentang layar 42 inci. Menjadi bentang layar terkecil diantara seluruh pilihan yang ada, ketersediaan model C2 ini dibuat untuk menjawab permintaan pengguna OLED TV LG sebelumnya akan bentang layar yang lebih sesuai untuk dinikmati di kamar tidur maupun ruang kerja di rumah.