Ditanya soal pendapatan dibandingkan sebelum naik dan setelah naiknya BBM, Kahar mengaku jauh lebih bagus sewaktu BBM belum naik.
"Lebih baguski waktunya tidak naik, drastis ki penurunannya. Ammikkiri ki assulu, ka ongkosnya tawwa. Tadi ini dari Takalar 1 ji penumpang sampai Makassar," ujar Kahar.
Khusus uang bensin, Kahar mengaku jauh mengalami pembengkakan. Setelah BBM bersubsidi resmi naik, telah mencapai kisaran Rp180 ribu. Untuk Pulang pergi Takalar-Makassar.
"Biasanya 120 ribu. Subsidi dapatji tapi sama ji harganya. Kalau tidak ada kode dari my pertamina (Sambil memperlihatkan kode yang dimaksud dari dalam mobilnya)," tandas Kahar. (Muhsin/Fajar)
