“Curah hujan saat ini cukup tinggi. Untuk itu, kita perlu menyiapkan diri melalui ikhtiar kita dalam rangka meminimalisir dampak yang timbul,” imbuhnya. “Inilah pentingnya menyusun rencana penanggulangan bencana seperti yang kita lakukan saat ini” sambungnya.
Dikatakannya bahwa FGD PRB yang dilakukan ini adalah wadah untuk berdiskusi dan menyusun langkah-langkah penanggulangan bencana. Ikhtiar ini, lanjut dia, sekaligus upaya untuk menggerakkan semua stakeholder untuk menemukan solusi penanganan bencana.
“Ikhtiar ini nantinya akan ketemu dengan takdirnya, apa yang terjadi ke depan, sehingga kita bisa dengan cepat mengantisipasi dampak dari bencana itu sendiri. Patut diingat juga bahwa BPBD ini adalah Perangkat Daerah dengan urusan wajib pelayanan dasar,” jelasnya.
Masih Akram, semua tim yang terlibat dalam FGD RPB ini wajib memahami ilmunya, sehingga dalam peyusunan RPB dapat lebih mudah dipahami. “Bekerja itu juga harus berdasarkan keilmuan. Penyusunan perencanaan juga harus berdasarkan keilmuan,” terangnya.
“Ketika kita merencanakan dengan baik, menurut para pakar, maka 50% hasilnya akan tercapai. Makanya, kita bekerja harus berdasarkan ilmunya, kemudian kita wujudkan apa yang menjadi harapan kita dalam hal penanggulangan bencana,” tandas eks Camat Malangke ini.
Sekadar diketahui bahwa kegiatan FGD penyusunan RPB ini dilaksanakan dalam rangka untuk mempercepat implementasi penyusunan RPB, serta membantu peserta FGD dalam memahami materi sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan dalam setiap modul FGD PRB. (*/fnn)