Namun, ia mengingatkan untuk tidak terburu-buru merasa puas, sebab ada target maksimal yang masih membutuhkan kerja keras bersama, serta masih cukup banyaknya harapan masyarakat tentang berbagai jenis layanan yang perlu mendapat atensi pemda.
Untuk itu, Bupati perempuan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan ini berharap, setelah kegiatan, para kepala Perangkat Daerah (PD) untuk segera menyusun rencana tindak lanjut.
“Ini untuk menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang diberikan, baik itu yang terkait dengan IKM maupun yang terkait dengan kebijakan publik, yang akan kita hasilkan atau revisi dalam rangka perbaikan yang lebih baik ke depannya,” imbuhnya.
Kendati demikian, Bupati Luwu Utara dua periode ini tetap memberikan apresiasi atas pencapaian yang telah raih bersama seluruh komponen Pemda Kabupaten Luwu Utara.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak-ibu, tanpa terkecuali, yang telah berikhtiar memberi pelayanan publik dari semua sektor pemerintahan dan pembangunan, sehingga dampaknya secara perlahan makin memenuhi harapan masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri, melaporkan, survei IKM dilakukan terhadap 32 unit kerja, terdiri dari 27 PD dan 5 unit layanan umum, seperti pasar, puskesmas, dan kantor kecamatan. Sementara survei kebijakan publik terbagi dalam tiga bagian, yaitu kondisi umum, kinerja Bupati, Wakil Bupati, pemda, dan penilaian per program.
Turut hadir dalam Sidang Tim Pengendali Mutu dan FGD ini, Wakil Bupati Suaib Mansur, Kadis Kominfo-SP Arief R. Palallo, Kadis PUTRKP2 Muharwan, Plt. Kadis Sosial Ari Setiawan, Kepala BPKPD Baharuddin, perwakilan PD, Camat dan Lurah se- Luwu Utara, serta Tim Pengendali Mutu dari Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo. (ZJA/LH)