Resmikan Lumbung Pangan Gapoktan Awo-Awo, Bupati Minta Siapkan Cadangan Minimal 5 Ton

  • Bagikan

Kendati demikian, Indah hanya fokus membahas produksi dan cadangan pangan. "Kita hari ini belum berbicara keseimbangan ekspor-impor, tetapi minimal kita bicara produksi dan cadangan pangan,” kata Indah. Dikatakannya bahwa pemerintah memberi perhatian serius tentang potensi terjadinya krisis pangan. Olehnya itu, daerah yang dianggap memiliki potensi menyangga kebutuhan pangan digenjot untuk meningkatkan produksi pangannya.

“Salah satu daerah yang dianggap berpotensi menjadi penyangga pangan adalah Kabupaten Luwu Utara. Alhamdulillah untuk sektor tanaman padi, kita sudah swasembada. Setiap tahun, secara berturut-turut, rata-rata produksi kita di atas target nasional, yaitu di atas 5 ton per hektar, dan itu adalah satu kesyukuran kita,” beber Indah.

Untuk itu, ia meminta para petani mengelola hasil produksi dengan baik dan mempersiapkan cadangan agar ke depan Kabupaten Luwu Utara telah siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tidak menguntungkan, seperti adanya krisis pangan dan/atau banyaknya lahan yang gagal panen akibat gangguan OPT, atau pun akibat bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor bagi daerah pegunungan.

“Kalau kemungkinan-kemungkinan yang tidak menguntungkan itu terjadi, maka kita sudah siap menghadapinya. Salah satunya sektor ketersediaan pangan. Di mana kita harus memperhatikan cadangannya,” imbuhnya. Ia pun juga tak lupa mengingatkan Gapoktan agar tetap bertanggung jawab menyediakan minimal 5 ton cadangan pangan di wilayah masing-masing.

“Saya kira teman-teman sudah tahu bahwa tidak ada pelarangan menjual atau melakukan aktivitas jual beli hasil pertanian. Hal itu dapat tetap berjalan, tetapi yang harus kita pastikan adalah bahwa gapoktan juga bertanggung jawab untuk memastikan adanya cadangan pangan di wilayah masing-masing, minimal 5 ton,” ujarnya mengingatkan.

  • Bagikan