FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA --- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara dan Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo saat ini tengah berupaya membangun kolaborasi dalam upaya mengembalikan kejayaan jeruk Malangke yang beberapa waktu silam pernah sangat berjaya di Kabupaten Luwu Utara, bahkan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Ir. H. Rusydi Rasyid, M.Si., mengatakan bahwa untuk mengembalikan kejayaan jeruk Malangke dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Di mana seluruh stakeholder yang berkepentingan dalam upaya mengembalikan kejayaan jeruk Malangke dapat duduk bersama, sambil berdiskusi mencari solusi.
“Saya kira kolaborasi antar-perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, penyuluh pertanian, kelompok tani, termasuk insan pers, tentu sangat dibutuhkan. Nah, ini yang disebut kolaborasi pentahelix, bagaimana ini kita keroyok ramai-ramai untuk mengembangkan kembali jeruk Malangke,” kata Rusydi saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kembali Jeruk Malangke, Jumat (23/12/2022), di Warkop Daeng Azis Masamba.
Rusydi mencoba bernostalgia dengan kejayaan jeruk Malangke di masa lalu. Di mana kala itu, jeruk Malangke menjadi primadona masyarakat Luwu Utara. Ia menyebutkan, luas lahan jeruk Malangke (sebelum dimekarkan) mencapai 10 ribu hektar, dengan produksi mencapai 66 ribu ton. Namun, semua itu kini hanya menjadi cerita di masa kini. “Nah, kejayaan yang hilang itu, kini kita mau bangun kembali,” terang Rusydi Rasyid.
Ia menyebutkan, berdasarkan data 2021, luas lahan jeruk Malangke kini hanya tersisa 200 hektar lebih. “Coba kita bayangkan luas lahan dari 10 ribu hektar menjadi 200 hektar. “Jadi, memang berat ini pekerjaan untuk mengembalikan kejayaan jeruk Malangke, kecuali semuanya mau terlibat mengeroyok upaya pengembangan kembali jeruk Malangke,” jelasnya.