Dikatakan Rusydi, tantangan terberat dalam upaya untuk mengembalikan kejayaan jeruk Malangke adalah persoalan alih fungsi lahan yang begitu cepat terjadi. “Tantangan kita sekarang adalah persoalan alih fungsi lahan. Ini yang menjadi masalah utama kita. Di mana intensitas perubahan alih fungsi lahan begitu cepat terjadi,” ungkap dia.
Meski didera berbagai persoalan, tetapi optimisme harus terus dibangun. Apalagi, kata dia, semua pihak telah berkomitmen membangun kolaborasi agar misi mulia mengembalikan kejayaan jeruk Malangke dapat diwujudkan. “Sisa lahan 200 hektar lebih ini yang bisa kita kembangkan. Semoga yang sedikit ini menjadi cikal bakal mengembalikan kejayaan jeruk Malangke. Tentu melalui sebuah kajian dan penelitian,” jelasnya.
Sementara Wakil Rektor Unanda Palopo, Dr. Sukriming Sapareng, S.P., M.P., yang hadir mewakili Rektor Unanda menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait karena upaya pengembangan kembali jeruk Malangke melalui program Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, mendapat respon, dan yang paling penting dapat berjalan dan ditindaklanjuti melalui sebuah kerjasama antara Unanda sebagai pelaksana yang bermitra denga Pemda Luwu Utara.
“Kami ucapkan terima kasih karena mitra kami melakukan kegiatan ini dengan sangat baik, dan kami juga disambut dengan baik, sehingga harapannya kegiatan ini dapat mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi atau kegiatan-kegiatan untuk ditindaklanjuti ke depan,” kata Sukriming, yang hadir bersama Tim Lembaha Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unanda, serta Tim Program Kedaireka Unanda Palopo.