Yang ia maksud adalah posko aman untuk driver. Pokso ini berfungsi sebagai tempat mengukur suhu tubuh pengemudi Gojek. Sekaligus menjadi lokasi disinfeksi kendaraan yang mereka pakai beroperasi.
"Tempatnya di Begos, kemudian pindah ke Jalan Sultan Alauddin," sambung Fendi menjelaskan lokasi posko aman yang secara berkala ia datangi demi memastikan pelanggan dapat terlayani dengan sehat dan terhindar dari penularan Covid-19. Begos adalah salah satu nama rumah makan di Jl Urip Sumoharjo yang lokasinya tak jauh dari pangkalannya.
Kepedulian Gojek terhadap mitra dan pelanggan Fendi apresiasi. Sebab, andai tak demikian, bisa saja situasi sulit dengan menurunnya pesanan, akan berlangsung lama. Beruntung, ada terobosan yang bisa meyakinkan pelanggan tetap menggunakan layanan Gojek kendati pandemi belum usai.
"Secara berkala ada pembagian APD (alat pelindung diri, red). Kita dibagikan masker juga," imbuh pria kelahiran Makassar, 6 Mei 1980 ini.
Bagi Fendi, Gojek kini menjadi kehidupannya. Mampu menghidupi seorang istri dan enam anak, merupakan berkah tersendiri baginya. Apalagi, di tengah wabah saat ini, pelanggan tetap memercayakan Gojek sebagai transportasi daring. Baik layanan GoFood, GoRide, GoMed, GoSend, hingga GoMart, dan aneka layanan aplikasi Gojek lainnya.
Gojek kini menjadi oase di tengah kehidupan yang sempat gersang pada fase awal pandemi. Perlahan tetapi pasti, pelanggan kembali aktif menggunakan layanan yang menjadi primadona di Kota Makassar ini.
Enam anaknya, Muh Afwan (kelas 2 SMA), Sahril (kelas 1 SMA), Nur Aliyah (kelas 6 SD), Alfayat (kelas 3 SD), Fadil (kelas 1 SD), dan Lina (1 tahun), selalu berharap Fendi pulang ke rumah membawa rezeki. Sejak adaptasi kebiasaan baru diterapkan, ia bisa merasakan itu. "Alhamdulilah cukup (untuk kebutuhan keluarga," jelas Fendi mengenai penghasilannya sehari-hari.