Oase di Tengah Pandemi

  • Bagikan

Bagi pelanggan, Fendi juga berani meyakinkan bahwa orderan yang ia terima bebas dari virus. Alasannya, model penerapan protokol kesehatan benar-benar ia terapkan. Mulai rutin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. Sistem ini juga didukung oleh penyedia makanan yang menerapkan protokol serupa ketika pelanggan memesan.

Jarum arloji menunjukkan pukul 14.08 Wita. Fendi pamit. Sebuah orderan piza masuk ke akunnya. Lagi-lagi ia berterima kasih. "Doakan Gojek makin jaya agar kami juga tetap bisa melayani pelanggan," tutupnya lalu meninggalkan pangkalan.

Pilihan Emak-emak

Yukemi, seorang ibu dua anak di Kota Makassar, pernah membandingkan tiga aplikasi transportasi daring di dalam gawai alias ponsel cerdasnya. Salah satunya adalah Gojek. Dari hasil komparasi dan riset personal itu, ia jatuh hati pada Gojek.

"Pesan makanan lebih murah pakai Gojek," kata karyawati sebuah perusahaan di Jalan Urip Sumoharjo ini.

Sehari-hari, ibu dua anak yang sedang menanti kelahiran anak ketiganya ini, memang mengandalkan aplikasi transportasi daring. Di kantor tempatnya bekerja, ia paling sering memesan makanan secara daring.

Selaku emak-emak, ia merasa terbantu dengan kehadiran Gojek. Apalagi, andalannya adalah GoFood. Di kantornya, protokol kesehatan juga diberlakukan. Ini sejalan dengan kebijakan Gojek yang memastikan seluruh orderan ditangani dengan protokol ketat kesehatan. Yukemi pun percaya akan hal itu sehingga tak pernah ragu memesan layanan Gojek.

Semua Aman

Michael Reza Say selaku Vice President (VP) Corporate Affairs Gojek mengatakan selain aman, yang menjadi misi Gojek di tengah pandemi adalah pelanggan merasa senang dan nyaman. Sejauh ini, Gojek telah bertransformasi di tengah pandemi untuk memastikan semua pihak dalam siklus layanan Gojek, aman dan terlindungi.

  • Bagikan