Maksudnya:
Ahli membentuk adalah orang Bira
Ahli merapatkan papan, orang Ara
Ahli melicinkan papan, orang Lemo-Lemoa
Dalam perkembangan perahu pinisi selanjutnya, maka muncullah jenis baru yang disebut "lambo". Setelah perahu pinisi dan lambo, masih banyak lagi perahu kayu lainnya yang juga digunakan sebagai alat transportasi laut, antara lain:
- Perahu Padewakang
- Perahu Baggo
Adapun jenis kayu yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan perahu, antara lain:
- Kayu Bitti
- Kayu Jati
- Kayu Pude
- Kayu Seppu
- Kayu Bakau
- Kayu Sappang
Sedangkan peralatan yang digunakan dalam pembuatan perahu, yaitu:
- Pahat bermacam-macam ukuran
- Gergaji bermacam-macam ukuran
- Singkolo
- Bor
- Bingkung
- Palu
- Ketam
- Becci
Dengan bahan dan peralatan tersebut orang Bugis-Makassar membuat perahu besar dan kecil.
Pelaut-pelaut Bugis, Makassar dan Mandar yang dikenal dengan istilah "passompe", dengan keberanian dan ketabahannya mengarungi lautan dengan menggunakan semboyang yang diwarisi secara turun-temurun yang berbunyi sebagai berikut:
"Narekko takkala mallebbani SompeE
Ulebbirenni telengnge nanreweE". (Bugis)
"Punna Allabbami sombalaka
Kuallenna tallanga natoaliya". (Makassar)
"Takkalai di sombalang dotai lele ruppu
Dadi nalele tuali di lolangan". (Mandar)
Dengan semboyang-semboyang tersebut di atas mereka dapat akrab dengan laut. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan perahu "Pinisi Nusantara" sampai ke Vancover (Canada), dan perahu padewakang "Hati Merege" sampai ke Darwin (Australia).