Enam Sabodam
Balai Besar Wilayah Sungai Pompeng Jenneberang telah pemprogramkan pembangunan pengendalian banjir pada Sungai Masamba 210 kilometer. Proses sedang tender di Kementrian PUPR.
Kasi Subkir Sungai dan Pantai, Bidang Pemanfaatan Jaringan Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenneberang, Bagus Kurniawan menambahkan, pembangunan pengendalian banjir pada Sungai Rongkong sepanjang 120 kilometer dan Sungai Radda sepanjang 150 kilometer.
Katanya, penanganan jangka menengah dengan membangun kolam atau waduk retensi untuk menampung air banjir dari hulu sungai. Potensi sedimen pada DAS Rongkong mencapai 1,3 juta meter kubik, dengan kemiringan yang sangat curam sebanyak 14 persen atau 8 derajat.
"Maka diperlukan bangunan Sabodam untuk menahan aliran air yang masuk sungai," katanya.
Adapun potensi sedimen DAS Malangke sebanyak 900 ribu meter kubik. Daerah hulu sungai Masamba memiliki kemiringan dasar sungai mencapai 26 persen atau 15 derajat. Pada zona sedimentasi tebing sungai relatif rendah.
Lanjutnya, kondisi ini membuat aliran melimpas pada kiri dan kanan tebing sungai. Tebing sungai menjadi melebar dan dangkal. Akibatnya, sedimentasi terus naik yang menyebabkan terjadi pendangkalan sungai. Kapasitas tampung sungai juga menurun. Makanya, BBSW Pompengan Jenneberang berencana membangun enam sabodam di bagian hulu sungai.
Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Awaluddin mengatakan, pembangunan tanggul sebaiknya menggunakan tiang pancang. "Kalau hanya tanah yang dibungkus dan menggunakan batu gajah. Pasti tidak tahan. Lambat laun akan terbawa arus," tuturnya.