FAJAR.CO.ID, WATAMPONE -- Pengembangan Bandara Arung Palakka terus digenjot. Agar segera beroperasi, dan pesawat ATR bisa mendarat.
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan, dalam rangka pemberdayaan bandara ini harus ada subsidi dari daerah termasuk kabupaten dan provinsi seperti yang dilakukan di Toraja.
Kata dia, pengembangan bandara ini harus diperpanjang runwaynya, dan itu harus ditambah ratusan meter. Yang menjadi persoalan kalau menambah ke arah barat, membutuhkan biaya besar. Lantaran ada lahan yang harus ditimbun.
"Solusinya kemarin, menambah runway ke timur. Inilah sementara dibicarakan. Dan hasil kesepakatan rapat di Pemprov Sulsel tahun 2022 akan dianggarkan. Runwaynya nanti bertahap dari 1.600 meter ke 1.900 meter, hingga 2.100 meter," katanya Minggu, 2 Mei.
Kepala Kantor Wilayah Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Baitul Ikhwan menuturkan, sudah hampir empat tahun bandara tidak pernah beroperasi. Meski begitu bandara tetap dalam kondisi baik. "Setiap tahun anggarkan untuk anggaran perawatan," ujarnya.
Kata dia, runway yang ada saat ini baru 1.200 meter. Hanya bisa melayani helikopter. "Tahun ini seharusnya ada perpanjangan runway 400 meter agar bisa melayani pesawat ATR," sebutnya.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya menyebutkan bahwa, runway Bandara Arung Palakka membutuhkan angaran Rp60 miliar. Anggaran tersebut disiapkan oleh Kementerian Perhubungan.
"Runway Bandara Bone itu masih membutuhkan anggaran sekitar Rp60 milia. Itu dari Kemenehub mudah-mudahan tidak ada refocusing lagi," ucapnya.