Jalan Konstitusi Lebih Elegan daripada Menunda Pilpres

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tiga Ketua Umum partai sudah menyampaikan sikapnya mendukung penundaan Pilpres 2024. Yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Di Sulsel, elite ketiga partai ini enggan mengomentari wacana yang diumumkan masing-masing Ketum mereka. Yakni Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi, Ketua DPW PKB Azhar Arsyad dan Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel yang juga Ketua AMPG, Rahman Pina. "Itu ranah DPP Dinda, biarkan mereka yang berkomentar," kata Kahfi.

Terpisah, Seketaris PDI-P Sulsel, Rudy P Goni (RPG) menyampaikan, partainya segaris dari pusat sampai daerah. Yakni teguh dan senantiasa berada di jalan konstitusi dan menjaganya. Baginya, begitu mahal harga demokrasi harus dibayar dengan alasan-alasan sekadarnya. Apalagi dengan mengaitkan peristiwa Rusia-Ukraina.

"Konstitusi jangan pakai coba-coba untuk diutak-atik atau diubah demi kepentingan pribadi atau golongan," kata RPG, akronim namanya.

Anggota DPRD Sulsel ini menegaskan partainya akan menjadi garda terdepan dalam hal ini. Biaya pemilu saat ini yang dikatakan mahal, karena terlalu terbuka dan tidak penuh mencerminkan sila ke-4 . Bila ingin mengurangi biaya pemilu utamanya pileg, formulasi sistem proporsional tertutup adalah jawaban. Sehingga menutup lubang-lubang atau celah money politics.

"Belajar dari Pemilu 2004 dengan Pemilu Legislatif, Pilpres I, dan Pilpres II biaya hanya kurang lebih Rp3,7 triliun. Daripada bicara pengunduran pemilu, mending para pemimpin bangsa mencari solusi bagaimana mengatasi kelangkaan minyak goreng, kasihan ibu-ibu negeri ini harus ngantre dan berdesak-desakan di tengah pandemi," katanya. (Nsrn)

  • Bagikan