Sejak 2020, Kartunis Dosen Unismuh Raih 20 Penghargaan Internasional

  • Bagikan
Makmun MPd.

Secara umum, karya-karya Amoeng menyuarakan keadilan, dengan mengkritik para penindas dengan pendekatan humor.

Berbagai kompetisi internasional yang diikuti Amoeng, biasanya mengangkat isu-isu global. Namun penyelenggara mencari para pekerja kartin yang memiliki cara pandang yang berbeda.

“Kreativitas menvisualkan idea adalah hal utama, dan pada dasarnya tema yang saya angkat menjadi kartun, adalah menyuarakan kaum tertindas dan menarik empati dunia. Saya berupaya membahasakan kejadian terburuk yang terjadi baik dari segi aspek social, ekonomi, politik, kemanusiaan, lingkungan dan lain sebagainya.

Selain itu, karya-karya Amoeng juga berupaya mengangkat potensi lokal yang ada di Sulawesi Selatan. “Saya berupaya mempromosikan budaya lokal, agar dikenal pada kalangan masyarakat nasional maupun dunia. Kita punya budaya yang kaya akan nilai dan filosofi,” ujar alumni Program Pascasarjana UNM ini.

Berbagai penghargaan yang diperoleh Amoeng, antara lain dari Festival Interntional Colicomic 2020, di Colombia, The 3rd Cebu Lampoon Festival, di Filipina (2020), dan penghargaan dari Rumah Kartun dan Komik Malaysia dalam Pameran Kartun VS Covid 19 (2020).

Amoeng juga pernah memperoleh penghargaan dari Majalah Kartun Iran (2021), penghargaan dalam Internatioal Izmir Khatip Celeby University (IKCU) Art Festival (2021), Festival Kartun Maroko (2021), The Euro-Kartoenale Kruishoutem di Belgia (2021), penghargaan dari kontes kartun di Inggris (2021), dan beberapa negara lainnya.

Secara nasional, Amoeng juga pernah mendapat penghargaan dari Ketua Asosiasi Kartun Indonesia (2020). Di tingkat lokal, Ammung juga meraih juara 1 dalam lomba karikatur Partai Demokrat Provinsi Sulsel (2021). (*/fnn)

  • Bagikan