Radikalisme Agama dan Kelangkaan Minyak Goreng

  • Bagikan
Panji Hartono

Selain gejala industrialisasi, perubahan sosial yang cepat juga dapat menjadi penyebab munculnya kultus. Nurcholish Madjid (Cak Nur) memberi keterangan bahwa industri dan perubahan sosial yang cepat melahirkan gejala sosial-psikologis berupa dislokasi kejiwaan, disorientasi (goyahnya nilai-nilai lama), deprivasi relative (tersingkirkan dalam bidang kehidupan tertentu).

Gejala-gejala sosial-psikologis tersebut juga sangat berpotensi memantik kehadiran kelompok-kelompok kultus dengan tawaran-tawaran kebahagian dan keselamatan yang disimplifikasi (disederhanakan).

Cak Nur memberi keterangan, gejala-gejala sosial-psikologis yang dihasilkan dari perubahan sosial yang cepat hanya dapat diperbaiki melalui pemerataan, sebab pemerataan dapat mengurangi prasangka sosial yang merupakan pangkal keonaran sosial yang paling berbahaya.
Sehingga keadilan menjadi kata kuncinya, keadilan yang bermakna bahwa semua masyarakat memiliki kesempatan yang setara untuk dapat mengakses jaminan sosial utamanya pendidikan, kesehatan dan pendapatan (ekonomi), dari keterangan itu dapat dipahami bahwa iklim keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat juga dapat mempengaruhi keberadaan kelompok-kelompok ektremis/teroris.

Apa yang diungkapkan Cak Nur di atas, selaras dengan gagasan seorang psikolog, Erich Fromm yang memberi keterangan bahwa kultus dan fundamentalisme (sebagai bibit dari gerakan ekstremisme dan terorisme) merupakan gejala sosial-psikologis yang ia sebut lari dari kebebasan (escape from freedom), akibat bingung dengan perubahan sosial yang cepat, orang tidak berani mengambil keputusan sendiri, dan menyerahkan keputusan kepada "sang pemimpin".

  • Bagikan