Radikalisme Agama dan Kelangkaan Minyak Goreng

  • Bagikan
Panji Hartono

Biasanya panggung "Sang pemimpin" di tengah kebigungan masyarakat menghadapi kenyataan sosial yang menakutkan sering diambil alih oleh pemimpin-pemimpin gerakan kultus. Olehnya jika pemimpin negeri ini gagal dalam menghasilkan iklim kehidupan masyarakat yang adil, maka besar kemungkinan harapan kehidupan masyarakat justru disandarkan pada pemimimpin-pemimpin gerakan kultus, dan itu tentu tidak kita kehendaki.

Kita tidak ingin, aksi-aksi ekstrem kelompok-kelompok kultus yang Pernah terjadi di Amerika juga mewarnai kehidupan masyarakat di Indonesia, seperti kelompok kultus Peoples temple yang dipimpin oleh James jones, kelompok tersebut melakukan aksi bunuh diri massal setelah pindah dari Amerika ke Guyana, atau kelompok kultus pimpinan David Koresh yang melakukan aksi bakar diri massal di Waco, Texas. Aksi-aksi ekstrem seperti itu pastinya akan melahirkan suasana mencekam yang bisa merenggut kedamaian dan keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara.

Jika gerakan ekstremisme agama atau aksi terorisme dianggap mengancam keharmonisan atau kedamaian bangsa ini, maka disinilah relevansi nasihat Abdurahman Wahid (Gus Dur) bahwa kedamaian tanpa keadilan hanyalah sebuah ilusi.

Tidak hanya kedamaian, aksi teror juga dapat mencederai nilai persatuan dari bangsa ini, maka disitulah letak relevansi dari petuah Yudi Latif, bahwa dalam Pancasila, sila keadilan dan persatuan tidak dapat dipertukarkan, jangan mengorbankan keadilan dengan dalil persatuan, begitupun sebaliknya, tidak dibenarkan mengorbankan persatuan dengan dalil keadilan, sebab persatuan dan keadilan merupakan dua sayap Garuda yang senantiasa digunakan terbang menjelajahi langit keindonesiaan kita.

  • Bagikan