Lahan Digusur PTPN, Petani Enrekang: Lebih Kejam dari Penjajah Belanda

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID, ENREKANG -- Sejumlah petani yang bergabung dalam Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU) melakukan aksi penolakan penggusuran lahan sawit di depan kantor ATR/BPN Enrekang.

Aksi petani ini sebagai bentuk protes akibat kebun dirampas oleh PTPN XIV dijadikan lahan kelapa sawit.

Di tengah-tengah aksi, salah seorang massa curhat akibat lahan perkebunan yang selama bertahun-tahun jadi tempat sumber mencari nafkah di Kecamatan Maiwa kini dijadikan lahan kelapa sawit yang dilakukan PTPN XIV.

“Kehidupan kami di rakyat, rambutan kami digusur sebagai pendapan kami, merica kami digusur sebagai pendapatan kami, coklat kami digusur, cengkeh kami digusur, tanah kami digusur, itu kejam dari pada penjajahan Belanda” ucap seorang korban PTPN XIV yang diposting Instagram Enrekang Dekat, Selasa, 21 Juni 2022

Tindakan aksi tersebut sebagai ungkapan kekecewaan atas pemerintah Enrekang yang dinilai bungkam dan sama sekali tidak memihak ke petani yang digusur lahannya dan menganggap bahwa pemerintahan sekarang lebih kejam dibandingkan penjajahan Belanda.

“Saya tahu sekarang, Belanda pernah menjajah Indonesia, tapi tidak sekejam ini. Tidak ada rakyak digusur pada zaman penjajah, tapi sekarang rakyat digusur. Tidak ada pengembala yang membela, siapa yang membela, pak Bupati, Camat, Kepala Desa, Pak Dusun, itulah yang harus memberi kesejahteraan pada rakyat,"pungkasnya. (ikbal/fajar)

  • Bagikan