Hampir Tiap Saat Penuh, Warga Mamminasata Masih Suka Teman Bus

  • Bagikan
ILUSTRASI. (int)

Selain itu beberapa titik juga tak memiliki bus stop, dia mengatakan ini akan dibicarakan langsung dengan pihak-pihak terkait, seperti kampus-kampus, tempat belanja yang memiliki tempat memuat penumpang, hingga pemerintah daerah/kota untuk jalan-jalan strategis di Mamminasata. Paling tidak sudah bisa terbenahi tahun ini.

"Ini yang mau kita bicarakan dulu dengan mereka. ini jadi perhatian bersama, kami diskusi, bangun komunikasi dengan dishub kota kabupaten, agar kebutuhan ini sama-sama dipenuhi, ada pendanaan," kata Diyana.

Koordinator PT SI, Rizky Bayu Novrianto juga mengklaim keberadaan teman bus sangatlah membantu masyarakat.

"Jadi kurang tepat, kalau begitu bahasanya kemarin (tidak diminati). Penumpang sangat antusias," ujarnya.

Dia mencontohkan koridor I Galesong, tingkat okupansi di wilayah itu bahkan diklaim hampir mencapai 90 persen. Melihat bus yang tiap harinya penuh penumpang.

"Saking penuhnya mobil, nah di sana ada 21 bus, dan tiap hari itu di sana full," lanjutnya.

Dia juga menyambut baik upaya dari UPT untuk melakukan penyempurnaan plank stop bus yang masih kurang dan rencana pembangunan halte di beberapa titik pada tahun yang akan datang.

Dirinya juga berharap penolakan Teman Bus segera dibenahi, semisal di Koridor II, yang tak bisa memuat penumpang dari BTP hingga bandara, membuat daerah tersebut berpotensi memiliki peminat yang rendah.

"Walau lewat samping itu tetap ramai, tapi itu masih ada beberapa jalur yang berpotensi tidak diminati," tandasnya.

Sebelumnya, Komisi V DPR RI, Muhammad Atas, menuding keberadaan Teman Bus sama sekali tak diminati, sehingga subsidi Bus jenis Rapid Transit (BRT) tersebut diminta untuk segera dicabut. (ikbal/fajar)

  • Bagikan