Figur Calon Bupati Jeneponto Harus Punya Visi Pembangunan yang Jelas dan Dapat Diterapkan

  • Bagikan
Sekjen KKT Jeneponto, Abdul Rachmat Noer (tengah) bersama mantan Sekda Jeneponto, Dr HM Syafruddin Nurdin MKes (berkacamata).

Fajar.co.id, Jeneponto -- Menyusul laporan Biro Pusat Statistik Sulsel tentang Kabupaten Jeneponto sebagai daerah peringkat pertama Kabupaten termiskin di Sulsel, membuat sejumlah tokoh masyarakatnya merasa bahwa calon bupati yang akan datang haruslah seorang yang visioner.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP KKT) Jeneponto, Abdul Rachmat Noer, berharap pada Pilkada 2024 nanti banyak calon yang berlomba mengadu program pembangunan. Khususnya program pengentasan kemiskinan sehingga Jeneponto bisa keluar dari lingkaran daerah termiskin di Sulsel.

"Siapa pun nanti yang bakal maju sebagai calon Bupati Jeneponto wajib hukumnya membawa keluar Jeneponto sebagai daerah termiskin di Sulsel, kenapa karena ini berkaitan dengan siri’," tegas Rachmat.

Jujur saja, potensi daerah sangat kaya akan sumber daya alamnya. Siapa bilang Jeneponto tanah tandus dan tidak produktif? "Saya kira ini anggapan yang keliru jika menganggap sektor pertanian atau perkebunan sulit dikembangkan di Jeneponto," kata Rachmat.

Kontur tanah dan sifat tanah di Jeneponto sangat cocok untuk ditanami dan pengembangan jagung kuning, bawang merah, kapas dan masih banyak lagi komoditas pertanian lainnya. "Apalagi dengan kehadiran Bendungan Karalloe akan mendukung sistem pengairan untuk peningkatan produktivitas pertanian," ujar Dirut PT Biringkassi Raya itu.

Itu baru sektor pertanian dan perkebunannya, belum lagi sektor lainnya seperti perikanan, kelautan, energi dan pariwisata. Menurut hemat saya, Jeneponto ini ibaratnya mutiara yang terbenam dalam lumpur. "Mesti ada keberanian dari pemimpin daerahnya untuk meralakan tangan dan badannya kotor untuk menemukan mutiara itu. Tidak boleh berpangku tangan menunggu datangnya keberuntungan," ujar Rachmat.

  • Bagikan