Stafsus Kemenkeu Bantah Anggota DPR RI Fadli Zon Soal Narasi Menyesatkan Dibalik Kenaikan BBM

  • Bagikan
Anggota DPR RI, Fadli Zon

“Pernyataan menyesatkan tersebut telah diprotes oleh banyak kalangan dan juga ekonom, karena dianggap tidak menggambarkan kenyataan yg sebenarnya,” ujarnya.

Nyatanya kata dia, subsidi BBM di dalam APBN hanya sebesar Rp149,4 triliun, dari total subsidi energi sebesar Rp208,9 triliun.

”Kedua, pemerintah selalu mengatakan kenaikan harga minyak telah menambah beban APBN, padahal meskipun tergolong net oil importer, setiap kenaikan harga minyak dunia sebenarnya ikut meningkatkan pendapatan pemerintah,” tutur Fadli Zon.

Dia mengutip pernyataan Anthony Budiawan, yang menyebut, dengan produksi minyak mentah Indonesia yang mencapai 611 ribu barel per hari, maka dengan tingkat harga minyak saat ini, pendapatan negara secara umum sebenarnya masih surplus sekitar Rp33,15 triliun.

Perhitungan tersebut kurang lebih senafas dengan hasil kajian INDEF pada Maret 2022, yang menyatakan bahwa kenaikan harga ICP (Indonesian Crude Price) US$1 per barel akan menambah pendapatan negara Rp3 triliun, di mana pada sisi belanja negara akan memberi tambahan Rp2,6 triliun.

Karenanya kata dia, dengan kenaikan harga ICP, diperkirakan masih ada surplus sekitar Rp400 miliar.

Jika mengacu pada skenario tersebut, selisih antara harga ICP sebagaimana diasumsikan APBN 2022, yaitu sebesar US$63 per barel, dengan harga riil ICP yang menyentuh rata-rata angka US$100 per barel, tidaklah otomatis menghasilkan kerugian.

Selisih harga ICP sebesar US$37 per barel itu, menurut INDEF, justru telah menambah pendapatan negara sebesar Rp111 triliun. Dari sisi belanja memang mengakibatkan bertambahnya belanja negara, tapi jumlahnya menurut INDEF hanya sebesar Rp96,2 triliun.

  • Bagikan