Ikafe Unhas Berkomitmen Jaga Tradisi Tanpa Proposal

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE) Unhas, berkomitmen menjadi organisasi yang tidak mengandalkan proposal pendanaan dalam menjalankan roda organisasinya. Namun lebih mengedepankan urunan sukarela anggota.

Gotong royong donasi ini sejatinya bukan hal baru, tapi sudah menjadi tradisi sejak lama dalam keluarga alumni ekonomi. Sejak masa kepemimpinan Asmawi Syam dan Iqbal Latanro menancapkan paradigma ini. Jika ada kegiatan produktif dan untuk kebersamaan, ikafe selalu bergotong royong dan urunan sukarela. Dalam bahasa Asmawi Syam (Pelindung Ikafe Unhas) Ini bagian dari kewajiban alumni membayar "deviden".

Ketua Umum Ikafe Unhas Hendra Noor Saleh mengatakan, strategi pendanaan berbasis crowdfunding alumni, menjadikan organisasi semakin mandiri, bersinergi dan berimprovisasi.

“Ikafe akan meninggalkan pola-pola pendanaan usang dengan mengirim-mengirim proposal. Kita berusaha untuk memberdayakan potensi pendanaan dari internal, dibandingkan dari eksternal anggota,” ungkap Hendra saat proses pelantikan Pengurus Pusat Ikafe Unhas 2022-2026 di Ruang Senat Prof Kustiah Fakultas Ekonomi Unhas, Jumat, 21 Oktober 2022.

Visi untuk mewujudkan transformasi model pendanaan gotong-royong, tentu saja tidak mudah. Namun pesan ini penting disampaikan kepada pengurus, agar setiap alumni memahami bahwa eksistensi Ikafe lebih menarik dan dapat berkembang dengan baik bila mereka berperan serta bagi organisasi untuk berdonasi sekecil apapun nilainya.

“Kita ingin Ikafe terus berbenah dengan kekuatan alumni-alumninya, dan program-program kerja juga tidak boleh muluk-muluk tapi berdampak nyata bagi alumni dan almamater," ujar mantan Ketua Senat FE-Unhas 1987-1988 ini.

  • Bagikan