Akram juga berharap kepada peserta yang hadir agar mengikuti Lokakarya dengan baik. “Kita harap pada pertemuan ini, teman-teman guru, Dinas Kesehatan, instansi Pemda lainnya, dapat menyerap ilmu dan berkontribusi pada kegiatan ini,” harapnya.
Adapun terkait capaian rendahnya angka stunting di Luwu Utara, Kabag Pemerintahan ini mengingatkan bahwa secara teori mempertahankan prestasi lebih sulit dibanding mendapatkan dan meningkatkannya.
“Saya yakin dengan semangat teman-teman, dengan terus berkolaborasi, berjalan bersama, dan melakukan penguatan-penguatan, insyaAllah, layanan kesehatan Luwu Utara, terutama yang berkaitan dengan stunting akan terus meningkat,” imbuhnya penuh keyakinan.
Diketahui, target atar sasaran dari inovasi ini adalah para remaja putri karena bertujuan untuk menciptakan atau melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu, Narasumber Lokakarya dari Puslatbang KMP LAN-RI, Nurwahyudianti, S.S., M.HRM.IR., C.Ht., C.T., mengaku senang dengan kehadiran inovasi Kapsul Indah ini. Menurutnya, Kapsul Indah adalah salah satu metode paling inovatif.
“Saya senang sekali dengan inovasi ini karena menurut saya ini salah satu metode inovatif untuk membuat stunting tak ada lagi akar masalahnya. Masalah itu kalau diobati di permukaan biasanya kembali,” kata Yayuk, sapaan akrab Nurwahyudianti.
Bagaimana agar inovasi ini dapat berjalan dengan baik? Widyaiswara Ahli Madya Puslatbang KMP LAN RI ini mengatakan bahwa semua kembali pada passion dari inovatornya, termasuk komitmen dari pimpinan daerah.
“Semua kembali ke passion inovator dan komitmen pimpninan, dan komitmen pimpinan di sini kan sudah sangat terlihat. Jadi, harus ada passion dari inovator. Kalau inovatornya sendiri tak punya passion, saya kira susah berharap inovasi ini dapat berjalan dengan baik. Energi pertama kan dari inovator itu sendiri,” tandasnya.