Korban Banjir di Wajo Belum Tersentuh Bantuan dari Pemerintah

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Pengungsi yang terdampak banjir di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo belum sepenuhnya diperhatikan. Bantuan sembako dari Pemkab Wajo tak kunjung diterima.

Hal itu disampaikan oleh langsung oleh Ketua RT VII Kelurahan Mattirotappareng, Indo Tang. Ia bersama 6 Kartu Keluarga (KK) lainnya mengungsi di tenda pengungsian di Jalan Belanak.

"Awalnya disini ada 22 KK. Sekarang sisa 7 KK bertahan," ujar dengan bahasa bugis khasnya, saat ditemui di tenda pengungsian, Selasa (7/7/2020) kemarin.

Saat berada di lokasi, fajar.co.id tidak banyak menemui pengungsi. Hanya Indo Tang bersama satu balita. Lainnya pergi bekerja dan mencari nafkah.

Hal itu karena stok persediaan makanan mereka terbatas. Sehingga setiap pagi tenda pengungsian sedikit lengang.

Indo Tang mengaku, sejak mengungsi Rabu, 24 Juni lalu. Bantuan dari Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Wajo nihil.

"Sudah 10 hari lebih. Sejauh ini baru bantuan perlengkapan mandi, karpet dari Wahdah, PMI Wajo, dan BRI yang diserahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo. Kalau sosial belum ada," tuturnya.

Kondis tenda mendapatkan keluhan Semalam, hujan deras mengguyur. Para pengungsi tidak tidur dengan nyenyak. Air masuk melalui dari selah terpal yang dijadikan sebagai alas.

Padahal ada tiga Balita tenda ini. Masing-masing berumur tiga, empat, dan lima tahun. "Tidak rata, air masuk di pinggir," akuinya.

Hal serupa juga dialami pengungsi di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Majelis Taklim (MT) Al Mu'minun. Suharti mengaku, ada sebanyak 10 KK di pengungsian berlokasi jalan jangko ini.

  • Bagikan