TPA Bau-bau Butuh Solusi Jangka Panjang

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bau-bau yang terletak di Desa Bau-bau Kecamatan Pitumpanua menjadi keluhan bagi warga setempat. Belum ada penanganan serius selama ini. Butuh solusi jangka panjang.

Hal itu diungkapkan oleh anggota DPRD Wajo, Elfrianto. Kata dia, keluhan masyarakat terkait TPA Bau-bau masih mencuat saat turun menyerah aspirasi beberapa hari lalu.

Padahal, Juni 2020 lalu. Komisi III DRPD Wajo telah turun meninjau langsung lokasi TPA Bau-bau. Sebab air lindi atau cairan yang keluar dari tumpukan sampah, meluber ke anak sungai dan bisa mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Siwa.

"Tapi penanganan dilakukan Pemkab Wajo (DLHD) waktu itu hanya jangka pendek. Tumpukan sampah hanya didorong sampai ke belakang," terangnya, Rabu, 17 November 2021.

Sementara, hulu atau sumber sampah TPA Bau-bau dari banyak tempat. Mulai dari Pasar Kaluku, Pasar Siwa serta sampah rumah tangga. Volume banyak sehingga sampah cepat menumpuk.

"Sekarang itu (sampah) meluber lagi air lindi ke persawahan. Ini yang dikeluhkan lagi waktu saya turun reses," terangnya.

Anggota Komisi III DRPD ini berharap, Pemkab Wajo dapat memberikan penanganan jangka panjang seperti pengelolaan terpadu TPA Bau-bau. Sampah organik dan anorganik dipisahkan kemudian diolah.

"Sehingga sampah ini ada nilai ekonomis. Bisa juga menjadi PAD. Memang perlu alat berat, tapi kalau Pemkab Wajo serius. Tidak ada yang mustahil," jelasnya.

Menyikapi hal itu, Kepala DLHD Wajo, Andi Baso Iqbal membenarkan kondisi itu. Kata dia, pihaknya sudah mengajukan permohonan pengadaan alat berat backhoe loader. Produksi sampah di Pitumpanua 16 ton per hari.

  • Bagikan