Ratusan Rumah Warga Terdampak Cuaca Ekstrem, 2 Rusak Akibat Angin Kencang, 412 Unit Terendam Banjir

  • Bagikan
Atap rumah warga tampak bolong di Desa Limporilau Kecamatan Belawa. Itu terjadi karena seng dihantam angin kencang, Selasa, 22 Februari. (FOTO : IMAN SETIAWAN P FAJAR)

FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Wajo mulai menimbulkan dampak. Banjir dan angin kencang merusak rumah warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, Andi Muslihin mengatakan, intensitas curah hujan ringan hingga berat disertai angin kencang terjadi belakangan ini.

Hampir sepekan hujan mengguyur wilayah Wajo. Akibatnya, Sungai Walennae tidak bisa menampung debit air yang masuk dari hulu

"Perlu kita ketahui. Wajo itu ada daerah hilir. Bukan cuma air hujan. Hujan yang di kabupaten tetangga juga masuk ke Walennae," ujarnya.

Akibat dari kondisi ini. Sejumlah wilayah yang berada di pesisir Danau Tempe akan pertama kali merasakan dampaknya. Yakni, Desa Ujungpero, Liu, Salotenga, dan Woronge Kecamatan Sabbangparu.

"Diperparah kondisi tanggul sepanjang 100 meter yang jebol sejak Agustus 2021 lalu di Ujungpero. Ketinggian sekarang menghampiri 1 meter," ujarnya, Selasa, 22 Februari.

Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Wajo, akibat dari banjir 4 desa di Sabbangparu. 850 KK, 2.766 jiwa terdampak.

Ujungpero 75 KK atau 136 jiwa, Liu 50 KK atau 142 jiwa, Salotenga 525 KK atau 1.875 jiwa, dan Woronge 200 KK atau 613 jiwa.

"Banjir juga merendam 412 unit rumah warga, 6 unit sekolah, 2 unit sarana kesehatan, 1 unit masjid, 1 unit lapangan sepak bola, 3,5 km jalan, 100 meter tanggul jebol, 400 ha sawah dan 51 ha kebun," rincinya.

Hujan yang disertai angin kencang juga berdampak ke rumah warga di Kecamatan Belawa, Selasa, 22 Februari.

  • Bagikan