Pilu Korban Banjir, Hampir 100 Pengungsi Rela Antre Memasak Gara-gara Kompor Hanya Satu

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Hiruk-piruk di Masjid Raya Jabal Nur, Kecamatan Manggala, Makassar masih sangat terasa. Di sana, ada 94 orang yang mengungsi akibat rumah mereka yang terendam banjir sejak beberapa hari terakhir.

Selama mengungsi, mereka harus merasakan hidup yang serba apa adanya. Untuk kebutuhan makan pun, para pengungsi harus antri.

Maklum, di titik pengungsian itu hanya ada satu kompor saja yang mereka pakai. Itu pun adalah milik warga yang juga menjadi korban banjir bernama Dewi (49).

Bagi Dewi, bukannya dirinya tak ikhlas kompor miliknya dipakai memasak oleh pengungsi lain. Hanya saja, ia dan warga lainnya butuh kompor tambahan agar mereka tak antri lagi dan bisa menyantap makanan bersama-sama tanpa antri lagi.

"Kompor hanya satu. Hanya saya yang bawa dan saya punya perlengkapan. Iya dipakai semua (pengungsi). Kalau ada kita minta," kata Dewi saat ditemui Fajar.co.id di pengungsian, Rabu (23/2/2022).

Meski Dewi dan pengungsi lainnya sudah mendapat bantuan sembako berupa air mineral dan makanan pokok lainnya, dia berharap ada bantuan kompor sehingga untuk urusan masak-memasak tak perlu lagi mengantre dengan pengungsi lain.

"Tadi kami makan sarden dan ada juga sembako nasi dari Dinsos. Kalau dapur umum belum ada. Jadi kami semua masak sendiri," jelas Dewi sembari mengaduk masakannya.

Dewi sendiri mengaku telah mengungsi di masjid itu selama tiga hari terakhir. Tepatnya sejak Senin, (21/2/2022) kemarin.

"Saya sudah tiga hari mengungsi. Ketinggian air di rumah sudah hampir di pinggang," akui dia.

  • Bagikan