Kemendag Pastikan Stok Minyak Goreng Aman, Operasi Pasar di Kota Surabaya Ditiadakan

  • Bagikan
Warga antre membeli minyak goreng murah. (jpc)

FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Operasi pasar di Kota Surabaya ditiadakan selama minggu kedua dan ketiga Maret. Sebab, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa stok minyak goreng aman.

”Sesuai arahan kemendag, operasi pasar oleh kota/kabupaten diminta untuk stop dulu. Sebab, distribusi migor (minyak goreng) kemasan dipastikan akan kembali normal,” kata Devie Afrianto Kepala Bidang (Kabid) Distribusi Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya ketika dihubungi pada Kamis (17/3).

Devie memastikan, sesuai arahan Kemendag, stok minyak goreng, baik curah maupun kemasan akan segera aman. Sebab mulai Rabu (16/3), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghapuskan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

”Memang sesuai arahan Kemendag, harga migor kemasan ditentukan mekanisme pasarnya,” ujar Devie.

Harga minyak goreng curah masih sesuai dengan HET yang ditetapkan Kemendag, yakni Rp 14.000 per liter. Sedangkan harga minyak goreng kemasan dikembalikan ke mekanisme pasar.

”Pada saat distribusi migor kemasan kembali normal, akan terbentuk equilibrium harga baru,” ucap Devie.

Berdasar pantauan JawaPos.com di beberapa supermarket, harga minyak goreng naik signifikan. Di salah satu toko ritel, harga 2 liter minyak goreng dibanderol Rp 49.000, naik sekitar dua kali lipat. Untuk harga per liter, minyak goreng dibanderol Rp 25.000. Meski stok membeludak, hanya ada 1 merek yang dijual.

Susi, 53, salah satu pembeli di Pasar Kembang Surabaya, mengaku bingung dengan dinamika minyak goreng selama 2022. Sebab harga menjulang tinggi ketika stok melimpah. ”Kemarin nggak ada barangnya, tapi harga stabil. Sekarang banyak tapi harganya mahal,” keluh Susi.

  • Bagikan