Bold Riders dan Djaskoe Luwu Raya Salurkan Kurban hingga ke Desa di Perbatasan

  • Bagikan

Pada program ini, Kolaborasi KITA mengusung konsep Gerakan Ramah Lingkungan. Dimana seluruh komunitas menggunakan ramah lingkungan untuk membungkus paket daging kurban yang akan diberikan ke masyarakat.

Selanjutnya, kurban hari kedua dibagikan ke wilayah perbatasan Kota Palopo yaitu Lingkungan Minjana Kelurahan Peta Kota Palopo dan Lingkungan Lemarran Kelurahan Padang Lambe Kota Palopo. Kedua dusun terpencil ini menjadi sasaran distribusi karena hampir beberapa tahun tidak tersentuh pembagian hewan kurban.

"Kami sempat sharing dengan teman WIZ (Wahdah Inspirasi Zakat), mereka menginformasikan ada dua wilayah sangat terpencil di perbatasan Palopo yang belum pernah mendapat kurban. Lalu kami sisir wilayahnya, ternyata memang terpencil, sinyal tidak ada, dan listrik masih seadanya," papar Ashari.

Setelah pemotongan kurban di markas, 35 orang perwakilan Bold Riders Sawerigading menuju Minjana di perbatasan Kota Palopo dan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Medan perjalanan yang dilalui cukup berat, sebab jalan memasuki desa hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sambil membawa paket daging kurban berbungkus kamboti.

"Kami harus melalui turunan gunung, lalu menyebrangi sungai untuk sampai di Minjana. Kondisi jalan belum beraspal, masih batu dan tanah berlumpur. Bahkan penduduk di sana pun kebanyakan tidak pakai alas kaki, mereka adalah warga lokal pedalaman Palopo," ujar Ashari.

Setelah menempuh 1,5 jam perjalanan, komunitas tiba di lokasi. Sebanyak 50 paket daging dibagikan kepada 23 kepala keluarga melalui Ketua RT setempat. "Pak RT nampak haru saat kami menyerahkan paket kurban. Karena memang belum ada yang membagikan kurban ke mereka. Kami pun senang, rasanya lelah perjalanan terbayar," ujarnya.

  • Bagikan