Danny Pomanto: Hidup Adalah Bendera Perang yang Harus Dibawa Sampai ke Tangan Tuhan

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto (Foto: Arya/Fajar)

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Sosoknya terbuka, pria yang bernama lengkap Mohammad Ramdhan Pomanto itu bahkan dikenal sebagai pejabat yang ceplas-ceplos.

Pria yang karib disapa Danny ini, lahir dari keluarga sederhana tanpa latar belakang pejabat tinggi. Ayahnya bernama Buluku Pomanto, seorang Pegawai Negeri Sipil, sementara Ibunya bernama Aisyah Abdul Razak yang berprofesi sebagai seorang Guru.

Aisyah, sapaan karib Ibu-nya, melahirkan Danny pada 30 Januari 1964 di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sentosa, Kota Makassar. Hari ini, tepat 59 tahun sejak itu.

Di usianya yang ke-59 tahun, Wai Kota Makassar ini ternyata memegang sebuah prinsip hidup, bahwa hidup memang harus diperjuangkan.

“Saya kita hidup itu memang bukan sesuatu kedamaian, hidup adalah bendera perang yang harus di bawah sampai ke tangan tuhan,” kata Danny, mengutip seorang tokoh yang tidak ia sebutkan namanya, Senin (30/1/2023).

“Berjuang bersama orang sepaham, bahkan dengan persaudaraan yang kuat, saya kira itulah kebahagiaan paling besar,” lanjut Danny.

Danny merayakan hari ulang tahunnya di kediamannya, menerima tamu dari berbagai lapisan masyarakat. Pejabat, pengusaha, hingga komunitas.

“Saya sangat bahagia karena kebetulan saya ulang tahun karena masih Waki Kota. Sebelum Wali Kota juga tetap ramai. Artinya cinta persaudaraan, itulah yang paling tinggi dalam hidup. Bukan karena Wali Kota, tapi bagaimana cara kita bersaudara,” ujar Danny.

(Arya/Fajar)

  • Bagikan