Rukun Ranah: Puisi-puisi dari Malaysia yang Berasal Indonesia

  • Bagikan
Penyair Indonesia Joko Pinurbo (kiri) dan Penulis buku Rukun Ranah Masyoki Borhan (tengah)

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Penulis asal Malaysia, Masyoki Borhan kembali meluncurkan buku terbarunya. Judulnya Rukun Ranah.

Peluncuran itu dihelat di Rumah Leluhur, Makassar. Sebagai rangkaian dari Makassar International Writter Festival (MIWF) 2023.

Selain dihadiri langsung Masyoki, peluncuran buku dalam bentuk diskusi itu dipandu Shinta Febriany. Juga dihadiri Penyair Kondang Indonesia, Joko Pinurbo.

Pria yang karib disapa Jokpin itu mengatakan, membaca Rukun Ranah seperti membaca karya penyair asal Indonesia. Padahal penulisnya asli orang Malaysia.

Menurutnya, itu bisa terjadi karena Masyoki bangak bergaul dengan penulis Indonesia. Juga membaca karya-karya para penyair di Indonesia.

“Ternyata puisi-puisi Indonesia bisa menginspirasi puisi-puisi di Malaysia,” kata Jokpin.

Membaca Rukun Ranah, Jokpin mengaku seperti membaca karya penyair Indonesia. Ia menyebut Sapardi Djoko Damoni dan Aan Mansyur.

“Karya-karyanya itu bernuansa Indonesia. Sebingga pembaca mudah mengerti,” ujarnya.

Ia tidak menampik, ada beberapa diksi yang asing. Namun jika ditelusuri maknanya lebih jauh, Jokpin bukang maknanya mudah dilacak.

“Ada satu dua kata atau diksi yang asing. Tapi kita masih merana maknanya berdasarkan konteksnya,” jelasnya.

“Kalau Anda tidak diberitahukan bahwa Yuki penulis Malaysia, Anda tidak akan tahu,” sambung Jokpin.

Masyoki sendiri tidak menampik dirinya banyak bergaul dengan penulis asal Indonesia. Juga membaca karya-karya penyair Indonesia.

Soal gaya penulisan yang mirip pengair Indonesia, Masyoki juga mengakuinya. Jokpin kata dia juga bukan orang pertama yang mengatakan karyanya mirip penyair asal Indonesia.

  • Bagikan