"Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Biodex harus digunakan dari awal. Biodex juga berfungsi sebagai pengurai jerami. Untuk di Desa Bulu Allporengnge sidah 10 Hektare menggunakan ini dengan hasil produktifitas 8,57 ton perhektarnya," papar Andika.
Hal senada juga disampaikan anggota Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bengo, Andi Nila. Menurutnya, pengaplikasian Biodex ini cukup baik untuk petani.
"Hal tersebut sangat membantu petani kami dan kami sangat mengapresiasi adanya D'komposer ini," ujarnya.
Para petani yang menggunakan D'Komposer ini juga mengaku puas dengan hasil dari pemakaian D'Komposer tersebut.
"Harganya terjangkau, dan hasilnya maksimal. Maksudnya hasilnya dari penggunaan Biodex ini berbanding dengan hasilnya dari hasil uji coba kami. Kami puas dengan pupuk ini," papar Ketua Kelompok Tani Bulu Allaporeng 1, Usman.
Sementara, Staf MBPR PT Pupuk Kaltim, Nofiqo Hidayat menjelaskan, Biodex ini merupakan salah satu produk dari PT Pupuk Kaltim.
"Biodex ini di dalamnya sebenarnya kompos, yang ada kandungan jamurnya. Nah, jamurnya ini bisa menjadi komposisi bercampur jerami, dedaunan. Ada yang kita kenal dengan E4, tapi Biodex ini tidak perlu pakai campuran lain dan fungsinya sama dengan E4 itu," papar Nofiko.
Lebih lanjut Nofiko menuturkan, untuk di Kabupaten Bone, pengaplikasian pupuk Biodex ini langsung ke sawah.
"Biasanya di luar Bone itu di luar sawah. Jadi ambil jerami dulu kemudian dicampur dengan Biodex lalu ditutup, ditunggu hingga sebulan baru disebar di area sawah. Tapi di Bone langsung di area sawah, dicampur dengan jerami lalu dibolak-balikkan," terangnya.